Rabu, 04 Maret 2015

Semua Pasti Pulang

Bandung, 5 Maret 2015

Kematian.
Setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Pagi yang dingin ini dikejutkan oleh berita duka. Ya, Kematian.
Kematian seorang ayah dari rekan kerja saya, usia ayahnya tak jauh dengan usia bapak saya. 57 tahun.

Berita ini membuat saya termenung cukup lama, seolah yang pergi adalah bapak saya sendiri. Entah belakangan ini saya selalu diperingatkan dengan KEMATIAN. Hal yang kadang membuat takut seorang manusia padahal pasti datangnya, namun entah bagaimana kita akan menyambutnya.

Kadang saya berpikir
"Mengapa tidak pernah merisaukan bagaimana kita akan pergi untuk selamanya dari dunia ini?? "
"Apakah saya sudah cukup banyak melukai hati manusia lain? Bagaimana memperbaikinya??"
"Sudah seberapa jauh baktimu pada orangtua?? "

Ah, ini membuat berat.

Pernah saya berbincang dengan seorang teman, dia berkata satu hal yang membuat saya tertegun.
[T = Teman, S = Saya ]

T : " Ri, tau kenapa alasan saya hijrah? "
S : " Belum mbak, kan belom cerita haha"
T : " Mamahku meninggal pas SMA."
S : " Lha terus? hubungannya apa mbak? "
T : " Jadi gini pas mamahku meninggal, aku betul-betul terpukul banget. Rasanya orang yang sayang sama aku ga ada lagi. "
S : " Terus?"
T : " Dari situ aku mulai rajin solat, ngaji dan ibadah padahal asalnya mah boro-boro. Aku jadi inget hadist itu loh yang bahas 3 amalan orang yang udah meninggal. "
S : " Iya, amal jariyah-doa anak sholeh sama ilmu yang bermanfaat"
T : " That's point!! Do'a anak sholeh. Kita emang sama sekali ga bisa menilai diri ini udah sholeh atau belum. Seengganya dengan deket sama Allah, aku lebih bisa menyampaikan rasa kangen ini sama mamah supaya bisa dipertemukan lagi di surga-Nya. Nah, gimana caranya? Ya kudu jadi anak soleh dulu dong. Disana aku berproses untuk jadi lebih baik lagi supaya Allah berkenan mendengar do'a aku"
S : " ........ (terdiam sambil berkaca-kaca) "


Aah, saya kehabisan kata-kata.
Benar apa yang disampaikan teman saya itu. Berproses menjadi lebih baik supaya Allah berkenan mendengar do'a kita.

RiaRahma