Minggu, 14 September 2014

Bersyukur dengan Olahraga



Minggu, 14 September 2014

Tulisan hari ini merupakan pengalaman yang saya alami. Lebih menceritakan pengalaman pribadi. Tapi semoga mengandung hikmah dan manfaat dari tulisan 'diary' saya ini.
Aamiin

Di balik agenda padat seminggu kemarin, akhirnya pada Ahad ini saya meluangkan waktu untuk me time. Bukan shopping atau datang ke majelis. Tapi dengan OLAHRAGA. Jarang-jarang nih saya olahraga, biasanya cukup jalan kaki aja hehe.

Olahraga yang saya pilih adalah berenang, saya bersama teman saya, Puji memutuskan untuk berenang di Kolam Renang Al-Masoem (maaf tulisan ini bukan mau mereview tempat ya) karena di daerah kami ini ya hanya tempat tsb yang memfasilitasi kolam renang terpisah. Alhamdulillah. Dengan harga murah, jam tidak terbatas, kita bebas berenang semaunya.

Setelah sekian lama tidak berenang, badan saya kagok banget untuk bergerak lincah seperti pesut mahakam. Lantas saya harus melancarkan kembali gaya2 yang dulu sempat saya kuasai.
Jujur saya hampir putus asa, beberapa kali saya mencoba berenang di kolam 2 meter, saya hampir tenggelam. Tapi entah kenapa saya semangat sekali untuk terus mencoba dan berlatih. Dicoba 5 kali baru deh lancar. Alhamdulillah.
Sebagai info, kolam 2 meter adalah kolam paling dalam di tempat ini. Jadi tenggelam dikit masih keren lah.

Hmm.. mau tau kenapa saya begitu bersemangat berenang sampai lancar kembali?
Karena saya pernah membaca sebuah tulisan sbb :

'Hak anak adalah lahir dari ibu yang sehat'

cuma karena kalimat sesingkat itulah saya terpicu, padahal kalau dilihat dari kacamata manusia masih jauh. Iya lah suami aja belum ada. Hehe
Tapi menjadi perempuan sehat harus dimulai dari sekarang, bahkan saya sudah mulai menjauh dari yang namanya junk food. Sebagai investasi kesehatan juga sih :)

Ada satu hal yang membuat saya tertarik ketika di kolam renang. Saya membaca sebuah papan yang tertulis sebuah kutipan hadist.

'Ajarilah anakmu untuk berenang, memanah dan berkuda'
Sambil berenang saya mencoba mentafakuri hadist tersebut. Kenapa sih harus tiga jenis olahraga tersebut? Pasti ada alasannya.

Berenang, menurut saya diperlukan kegigihan dan keberanian untuk mencobanya. Disini dituntut sinkronisasi hati, jiwa dan pikiran untuk mewujudkan bagaimana caranya mengapung di atas air. Diperlukan ketangkasan dan kelincahan fisik ketika berenang. Tidak cukup itu saja,kita harus tenang dan yakin karena kita akan baik-baik saja, tidak akan tenggelam jika bisa mensinkronkan gerakan badan dan ketenangan hati, jika kita panik niscaya pasti tenggelam.
Dan yang terakhir adalah pikiran. Pikiran lah yang menentukan akan pilihan style yang digunakan untuk tetap berada di atas permukaan air.

Dan olahraga inilah yang dulu digandrungi oleh para pemuda Islam, tak salah jika mereka dahulu menguasai hampir 2/3 bumi. Karena olahraga yang tertulis dalam hadist tsb adalah olahraga untuk pertahanan, kalau sekarang angkatan darat dan laut. Keren ya!

Lalu bagaimana sekarang? Adakan para pemuda rajin mengolah fisik dan kemampuan mereka?
Sebagian ada dan sebagiannya lagi tidak. Hemat saya penghambatnya adalah teknologi. Mengapa tidak budaya gadget yang sekarang sangat digandrungin oleh kalangan muda lebih banyak membuat mereka mager alias malas gerak. Kalaupun iya mereka aktivitas pasti tak lepas dari foto dan upload ke sosmed. Semacam membutuhkan eksistensi dibandingkan pembuktian.
Sayangnya budaya narsisme melahirkan generasi yang senang melakukan sesuatu jika ada yg memuji.

Loh loh.. melebar ke masalah sosial. Maaf ya. Back to olahraga.
Jasad kita ini adalah titipan dari-Nya. Kita perlu merawat dengan maksimal.apa yang telah dititipkan.
Berolahraga adalah salah satu bentuk syukur kita terhadap jasad yang Allah titipkan pd kita. Dan tidak ada kata cukup untuk mensyukuri atas karunia yang Dia berikan.

Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?


RiaRahma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar