Sabtu, 13 September 2014
Bismillah..
Hari ini adalah saat yang dinanti karena
kelas MDH bertema penggalian emosi. Pada pertemuan ini, para peserta diminta
untuk membawa satu buah benda yang memiliki kenangan baik ataupun buruk. Bebas
apapun itu, yang penting ada nilai histroik dan memorable.
Akhirnya saya menjatuhkan pilihan untuk
membawa foto TKPB 2009.
Duh saya juga bingung sih pas disuruh bawa
barang memorable, habis apa coba yang
bikin emoisional banget sama diri saya. Rasanya ga ada, semua fun saja hidup
saya ga ada.
Tapi demi syarat dan biar rame saya
putuskan membawa foto TKPB.
Singkat cerita, tibalah saat yang dinanti.
Sempet deg2an juga akan seperti apa yg
dikerjakan nanti. Wow..ternyata ada rulesnya loh. Pertama, peserta harus be 100%
dan It's ur responsibility.
Ga usah peduliin orang lain, terserah orang
lain nangis atau gimana, yang penting diri kita saja.
Pada
simulasi pertama, banyak sekali memori yang saya inget ketika masa
kuliah. Duh masa kuliah lagi masa kuliah lagi.. Asa g move on sama temen-temen
padahal udah mau satu tahun pisah.
Asli loh.. saya nangis banget.. inget pas
bareng2 ngerjain praktikum, belajar bareng di kostan Bolu, sampai gegap gempita
wisuda.
Hmm berarti begitu banyak kenangan
indah dan pahit saat empat tahun kemarin. Dan banyak sekali yang
tersimpan di alam bawah sadar ini.
Akhirnya, tiba juga saat yang dinanti.
Dengan mengoptimalkan panca indera, kita akan mampu mengeluarkan emosi yang
tertahan dalam dada. Selain itu, kita
difasilitasi dengan alunan musik instrumen untuk memberikan rasa aman dan
penghanyutan emosi, serta diijinkan untuk menggunakan indera peraba dalam
healing emosi. Karena setiap orang punya kepekaan yang berbeda beda.
Pada saat saya mulai menumpah apa yang saya
rasa, semua memori tentang masa kuliah kembali. Muncul sebuah video dalam
kepala saya, disana saya riweuh, rempong ga jelas.Semua muncul begitu
saja, nyata dan mengalir.
Setelah sesi healing emosi selesai, teh
Pepew mengupas apa yang menjadikan hidup kita penuh dengan kegelisahan. Semua
dikupas dengan membongkar ayat2 Al-Qur'an.
Kegelisahan muncul karena diri manusia
sendiri. Segala kebaikan datang dari Allah dan segala keburukan berasal dari
manusia. Itulah mengapa ketika kita berbuat kesalahan, Allah berikan alarm
berupa kegelisahan, kekecewaan dan hal2 buruk lainnya agar kita menyadari bahwa
kita harus segera berintrospeksi.
Ini berlaku jika kita memahami datangnya
kebaikan dan keburukan dari mana.
Yang masih penasaran bisa tengok Q.S
An-Nisa : 79
- Segala kebaikan berasal dari Allah -> syukur
- Segala keburukan berasal dari manusia -> introspeksi
Lalu mengapa manusia diberi kegelisahan
pada saat melakukan keburukan?
Mari kita tengok Q.S Al-Baqarah :28
Pada ayat di atas menjelaskan konsep LIFE
PLATFORM. Bahwa manusia :
Mati - Hidup - Mati - Hidup
Mengapa berpola dan berulang?
Apakah kita mati sebelum hidup?
Ya, pada fasa pertama inilah kita melakukan
sebuah MoU besar pada Allah. Sebuah kesaksian seluruh ruh makhluk hidup
terhadap Rabb-nya.
(Q.S Al-Araf : 172-174)
Lalu siapakah Rabb itu?
Tiada tuhan selain Allah, yang memberikan
rezeki, menciptakan penglihatan dan pendengaran, menghidupkan dan mematikan,
dan yang mengatur segala urusan. (Q.S Yunus : 31-32)
Sungguh merinding saya membaca ayat ini.
Lalu jika manusia pernah bersaksi kepada Rabb-nya, mengapa banyak kemungkaran
di muka bumi?
Apakah manusia lupa akan kesaksian maha
dahsyat pada sang Khalik?
Justru pada fasa hiduplah, pengujian atas janji yang pernah diucapkan.
Manusia lahir ke muka bumi dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Allah
membuatnya lupa.
Lalu bagaimana kita bisa 'mengingat
kembali' kesaksian di masa lampau?
Allah berikan penglihatan, pendengaran dan hati agar manusia bersyukur
(Q.S An-Nahl :78)
Bersyukur itu adalah menerima dan
menggunakan apa yang telah Allah berikan sesuai dengan peruntukkannya. Dari
sinilah kita akan mengetahui kebesaran Allah.
Berarti bisa ditarik sebuah benang merah,
bahwa tujuan manusia hidup adalah Pencarian Makna Rabb.
Lantas sudah jelaskah bahwa semua yang
terjadi adalah bentuk penguji ketahanan iman kita.
Lalu mengapa kita masih gelisah?
Tahukah ruh kita memberikan alarm karena
kita telah menyimpang?
Dan coba selidiki lagi.. apakah kita
merabbkan selain pada Nya?
(Q.s Ali Imran 14)
Sungguh hanya Dia lah yang pantas kita
sembah bukan harta tahta maupun cinta.
"Dan kamu akan diuji dengan apa-apa yang kamu cintai"
RiaRahma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar