Selasa, 16 September 2014

Kutemukan Makna-Mu ya Rabb



Sabtu, 13 September 2014

Bismillah..
Hari ini adalah saat yang dinanti karena kelas MDH bertema penggalian emosi. Pada pertemuan ini, para peserta diminta untuk membawa satu buah benda yang memiliki kenangan baik ataupun buruk. Bebas apapun itu, yang penting ada nilai histroik dan memorable.

Akhirnya saya menjatuhkan pilihan untuk membawa foto TKPB 2009.
Duh saya juga bingung sih pas disuruh bawa barang memorable, habis apa  coba yang bikin emoisional banget sama diri saya. Rasanya ga ada, semua fun saja hidup saya ga ada.
Tapi demi syarat dan biar rame saya putuskan membawa foto TKPB.

Singkat cerita, tibalah saat yang dinanti. Sempet deg2an juga akan seperti apa  yg dikerjakan nanti. Wow..ternyata ada rulesnya loh. Pertama, peserta  harus be 100%  dan It's ur responsibility.
Ga usah peduliin orang lain, terserah orang lain nangis atau gimana, yang penting diri kita saja.

Pada  simulasi pertama, banyak sekali memori yang saya inget ketika masa kuliah. Duh masa kuliah lagi masa kuliah lagi.. Asa g move on sama temen-temen padahal udah mau satu tahun pisah.
Asli loh.. saya nangis banget.. inget pas bareng2 ngerjain praktikum, belajar bareng di kostan Bolu, sampai gegap gempita wisuda.
Hmm berarti begitu banyak  kenangan  indah dan pahit saat empat tahun kemarin. Dan banyak sekali yang tersimpan di alam bawah sadar ini.

Akhirnya, tiba juga saat yang dinanti. Dengan mengoptimalkan panca indera, kita akan mampu mengeluarkan emosi yang tertahan dalam dada. Selain itu,  kita difasilitasi dengan alunan musik instrumen untuk memberikan rasa aman dan penghanyutan emosi, serta diijinkan untuk menggunakan indera peraba dalam healing emosi. Karena setiap orang punya kepekaan yang berbeda beda.

Pada saat saya mulai menumpah apa yang saya rasa, semua memori tentang masa kuliah kembali. Muncul sebuah video dalam kepala saya, disana saya riweuh, rempong ga jelas.Semua muncul begitu saja,  nyata dan mengalir.

Setelah sesi healing emosi selesai, teh Pepew mengupas apa yang menjadikan hidup kita penuh dengan kegelisahan. Semua dikupas dengan membongkar ayat2 Al-Qur'an.

Kegelisahan muncul karena diri manusia sendiri. Segala kebaikan datang dari Allah dan segala keburukan berasal dari manusia. Itulah mengapa ketika kita berbuat kesalahan, Allah berikan alarm berupa kegelisahan, kekecewaan dan hal2 buruk lainnya agar kita menyadari bahwa kita harus segera berintrospeksi.
Ini berlaku jika kita memahami datangnya kebaikan dan keburukan dari mana.
Yang masih penasaran bisa tengok Q.S An-Nisa : 79

  • Segala kebaikan berasal dari Allah -> syukur 
  • Segala keburukan berasal dari manusia -> introspeksi


Lalu mengapa manusia diberi kegelisahan pada saat melakukan keburukan?
Mari kita tengok Q.S Al-Baqarah :28
Pada ayat di atas menjelaskan konsep LIFE PLATFORM. Bahwa manusia :

Mati - Hidup - Mati - Hidup


Mengapa berpola dan berulang?
Apakah kita mati sebelum hidup?
Ya, pada fasa pertama inilah kita melakukan sebuah MoU besar pada Allah. Sebuah kesaksian seluruh ruh makhluk hidup terhadap Rabb-nya.
(Q.S Al-Araf : 172-174)

Lalu siapakah Rabb itu?
Tiada tuhan selain Allah, yang memberikan rezeki, menciptakan penglihatan dan pendengaran, menghidupkan dan mematikan, dan yang mengatur segala urusan. (Q.S Yunus : 31-32)

Sungguh merinding saya membaca ayat ini. Lalu jika manusia pernah bersaksi kepada Rabb-nya, mengapa banyak kemungkaran di muka bumi?
Apakah manusia lupa akan kesaksian maha dahsyat pada sang Khalik?

Justru pada fasa hiduplah,  pengujian atas janji yang pernah diucapkan. Manusia lahir ke muka bumi dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Allah membuatnya lupa.
Lalu bagaimana kita bisa 'mengingat kembali' kesaksian di masa lampau?
Allah berikan penglihatan,  pendengaran dan hati agar manusia bersyukur (Q.S An-Nahl :78)

Bersyukur itu adalah menerima dan menggunakan apa yang telah Allah berikan sesuai dengan peruntukkannya. Dari sinilah kita akan mengetahui kebesaran Allah.

Berarti bisa ditarik sebuah benang merah, bahwa tujuan manusia hidup adalah Pencarian Makna Rabb.

Lantas sudah jelaskah bahwa semua yang terjadi adalah bentuk penguji ketahanan iman kita.
Lalu mengapa kita masih gelisah?
Tahukah ruh kita memberikan alarm karena kita telah menyimpang?
Dan coba selidiki lagi.. apakah kita merabbkan selain pada Nya?
(Q.s Ali Imran 14)

Sungguh hanya Dia lah yang pantas kita sembah bukan harta tahta maupun cinta.


"Dan kamu akan diuji dengan apa-apa yang kamu cintai"


RiaRahma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar