Rabu, 24 September 2014

Beratnya Membesarkanmu

24 September 2014

Lagi-lagi late post karena koneksi internet yang lambat, tapi isi tulisan ini tidak late post. Saya sudah persiapkan tulisan sejak sore kemarin.

Inspirasi datang dari mana saja. Terkadang memerlukan kepekaan untuk memahami bahwa ini adalah sebuah hikmah, pelajaran dan juga inspirasi.
Hari ini entah mengapa yang kurasakan serba plong. Entah mungkin karena semua deadline yang diminta telah usai kukerjakan. Jadilah beban dipikiranku terasa ringan.

Inspirasi itu datang begitu saja, semua yang kulihat dan kurasakan begitu serupa. Aku terlalu sensitif sehingga menyambung-nyambungkan perkara kepada satu hal. Maklum sang Melankolis.

Tetiba teringat niat awal di Maret 2013 ketika kala itu kami (aku dan partnerku) merumuskan sebuah cita-cita kecil. Cita-cita kecil yang ingin kuwujudkan dan dengan ijin Allah akan menjadi cita-cita besar. Aamiin.
Kala itu kami masih mahasiswa (masih skripsi pula), berawal dari kebosanan dan kemumetan mengerjakan tugas skripsi, kami ingin membumikan jilbab syar'i dan ingin sekali membantu kehidupan ekonomi ibu-ibu di lingkungan kami.
Inilah niat kami. Dengan berbekal tekad yang kuat namun NOL besar modal.

Bismillahirahmanirahim..
Kami nekad meluncurkan sebuah produk bernama AILEEN (yang berarti Cahaya - dalam bahasa Norwegia). Deg-degan? Iya. Kami takut pasar tidak melirik kami, karena kami bukanlah siapa-siapa. Produk pertama kamipun dijual pada para sahabat kami.
Memang pasar kami bukan kelas atas, segmentasi kami adalah para mahasiswi dengan budget terbatas namun kami fasilitasi produk syar'i yang murmer, namun berkualitas.

Sempat langkah membesarkan AILEEN terhenti karena kami sama-sama sibuk dalam aktivitas bekerja. Namun kami kembali meluruskan niat untuk mewujudkan kembali mimpi yang telah kami tanamkan dalam hati.

Teringat seorang sahabat berkata padaku, "Jika kamu tanyakan aku, mengapa aku begitu struggle dalam bisnisku. Maka tanyakanlah niat awalku ketika membangun bisnis ini sambil berteteskan airmata dan peluh." Ketika ia berkata seperti itu aku sama sekali tidak mengerti, duh lemot. Namun kini aku mengerti dan kembali menderapkan langkah dan barisan untuk mewujudkan cita-cita itu.

Mudah-mudahan Allah ringankan dan ridhoi langkah kami. Aamiin

RiaRahma

 Outline
Opening : Inspirasi
Isi : Bisnis
Penutup : Tanyakan niat awalmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar