Rabu, 10 September 2014

Siapa Diriku?



Bandung, 7 September 2014

Siapa diriku?

Mungkin agak sedikit berlebihan ya judul tulisan ini.. Maklum saya sang Melankolis, jadi jangan aneh kalo seneng banget membumbui sesuatu supaya hiperbolik. hahaha

Tulisan ini saya tulis sebagai "Golden Ticket" masuk kelas #MDH3 di minggu depan dan menjadi tulisan lepas saya setelah bertahun-tahun tidak menulis. Jadi alangkah lebih baiknya saya menulis tentang "SIAPA DIRIKU?"

Kenalkan nama saya Ria Rahmawati. Saya seorang gadis keturunan Sunda-Jawa yang sudah berdomisili di Bandung sejak saya lahir sampai sekarang berusia 23 tahun. Tapi entah kenapa sudah bertahun-tahun di Bandung tetep aja betah, rasanya ga mau pindah. Beda cerita sih kalo nanti saya pindah ikut suami, someday In Syaa Allah :)

Duh bingung mau lanjut nulis apa.. banyak banget ganjalan yang ada di hati saya yang ingin diungkapkan. Menceritakan diri sendiri berarti saya harus membuka lembaran kenangan yang begitu indah dan sedih. *nulis sambil berkaca-kaca*.

Oke saya mulai dari karakter saya dulu aja ya.
Saya ini seorang Korelis- Melankolis. Sang perfeksionis yang idealis. Duh ribet ya kayaknya. Saya selalu memasang target tinggi dalam menjalankan sesuatu. Menulis tulisan ini pun dalam ekspektasi saya harus bla bla bla.. Tapi ya bagaimana lagi ini mah udah ti kodratna kalau orang Sunda bilang. Karena karakter KM (Korelis-Melankolis) ini saya sangat amat rentan stress. Pernah sekali saya mengalami depresi ketika saya masih SMA, saya mengambil kelas Akselerasi. wuzzz semua begitu singkat di masa SMA. Saya berambisi untuk dapat beasiswa Monbugakusho di Jepang, tapi apa daya segala usaha sia-sia belaka. Saya gagal masuk karena persyaratan administrasi yang tidak menerima siswa di bawah usia 17 tahun (saya lulus SMA masih 16 tahun lebih beberapa bulan). Di kala itu, saya enteng aja  dan berpikiran "Ya udah lah yaa". Padahal saat itu tawaran ikut PMDK dari guru dan pembimbing Aksel saya berdatangan karena lumayan bagus nilai saya walaupun saya asa kegugusur di satu kelas-kan dengan anak kelas 12. Mental sih sebenernya mah.

Tawaran dan wejangan dari guru-guru saya tolak. Saya bersilat lidah untuk menolaknya karena saya ga mau ikut PMDK, dari sananya sih kepedean bakalan masuk ke sekolah favorit. ckck. Saya keukeuh pengen masuk Teknik Geologi atau ga Perminyakan. Ga tau kenapa pengen aja, saya membayangkan nanti akan banyak bertualang ke tempat baru yang bener-bener asing dari peradaban. Jadi manusia leuweung. haha. Dan saya berkeinginan kerja di perusahaan Multi Nasional yang salary-nya nyampe kepala 3. Rada mata duitan juga waktu itu.

Selain menolak ikutan PMDK, saya juga menolak ikut USM - SIMAK dll alasannya sih emang tdk cukup uang. Saya ga tega untuk minta sama ortu, padahal ortu saya ga keberatan sama sekali. Cuma ya selain itu juga saya pede abis akan diterima di Universitas pilihan saya. Singkat cerita masuklah masa SNMPTN. Saya jatuhkan pilihan ke FITB ITB dan Teknik Geologi UNPAD. Orang-orang teriak dan menyuruh saya mengganti pilihan tersebut karena dinilai terlalu tinggi gradenya. Tapi saya abaikan juga. Karena saya terlalu yakin akan masuk ke salah satu pilihan itu.

Akhirnya tiba masa pengumuman, dan hasilnya saya TIDAK DITERIMA. Saya syok dan langsung nangis sejadi-jadinya. Nangis selama dua hari. Asli ga berhenti itu mah. Rasanya sakit banget ga diterima. Ortu mencoba menenangkanpun tidak berhasil. Rasanya saya berada di titik kegagalan dalam hidup saya. Merasa menjadi orang paling sial sedunia. Saya lupa bahwa Allah telah merencanakan hal indah untuk saya.
Di tahun 2009, kembali saya mencoba SNMPTN. Hasilnya sama. NIHIL.

Saya sudah tidak seambisius dulu, yakin dan mungkin sombong. Akhirnya saya daftarkan diri saya ke POLBAN, pilih jurusannya pun asal aja. Walaupun asal pilih, saya antusias banget. Ga tau kenapa, saya selalu antusias terhadap segala hal, selalu ingin mengekspresikan sesuatu dengan hal yang baik.

SKIP SKIP SKIP. Saya keterima di Teknik Kimia D4 POLBAN. Mulai berkuliah dengan penampilan haha hihi, sok asik gitulah, heboh kalau kata temen-temen saya. Oia bahas kpribadian dulu ya, saya sebenernya orang Introvert. Kadang merasa tidak nyaman dengan keramaian. Tapi saya ga terima juga kalo pendiem atau pemalu itu Introvert. Karena sebagian orang Introvert yang saya temui mereka berani show-off dan tampil beda.

Perjalanan kuliah saya dibumbui masa-masa indah, saya sama sekali tidak merasakan indahnya masa SMA karena waktu yang terlalu singkat dan hanya BELAJAR. Melelahkan. Di masa kuliah ini saya seneng banget tampil di depan forum, ikut kongres sana sini, aktif ke universitas A - B. Unforgottable moment banget. Kadang rindu masa-masa itu.

Mengenal Allah. Saya mengenal-Nya ketika saya ikut kongres FSLDK di UGM tahun 2011. Bodor ya, anak LDK tapi mengenal Allah dan ngenai di hatinya telat banget, ngerasanya sih dulu cuma ikut-ikutan temen sekelas aja dan setiap saya menanyakan "KENAPA?" pada yang lebih ngerti jawabannya tidak memuaskan.

Di Kongres FSLDK se Indonesia ini, saya diperkenalkan dengan teman-teman Peduli Palestine, disana lah saya memahami dengan baik. Dan akhirnya Insyaf.. meluruskan niat dan tidak ikut-ikutan menampakkan apa yang dilihat manusia. Dulu ketika saya ikut FSLDK itu, saya masih berhijab ala Dian Pelangi dkk, kocak memang beda sendiri di antara ratusan bahkan ribuan Akhwat berhijab panjang sampai menyentuh lantai. Alhamdulillah kini saya lebih nyaman dengan balutan pakaian taqwa yang senantiasa saya gunakan kemanapun, kapanpun dalam kondisi bagaimanapun.

Singkat kata, saya LULUS. 23 September 2013.
Kegalauan mulai muncul, yaitu KERJA. Saya sempet galau total pada masa setelah euforia wisuda. Saya memutuskan untuk tidak bekerja. Di tahun 2013 saya sudah merintis pakaian gamis, sebulan sebelum Alila booming. Tapi saya kalah saing da saya mah atuh apa haha. oke skip. Saya berkeinginan untuk berwirausaha bersama partner saya yang juga teman sekelas. Tapi saya tidak berani mengungkapkan hal ini pada ortu, terlalu anti mainstream pastinya dan pasti ditolak mentah-mentah. Kebetulan juga di saat yang sama DIKTI merilis Beasiswa DIKTI.

Ya Allah.. Beasiswa lagi!!! S2 pula! Ke luar negeri, full !! Saya harus ikut. FIX

Saya utarakan masalah ini pada Bapak dan Mamah. Mamah mendukung saya 100%, tapi Bapak sama sekali menolak. Alasannya karena harus di luar negeri dan saya masih sendiri. Saya kecewa akan hal ini. pengen nangis rasanya,padahal ini sudah cita-cita saya sedari dulu eh ambisi saya. Mamah menyarankan untuk beristikharah. Dan Allah kuatkan pilihan saya untuk bekerja. Bismillah...Saya mantap akan keputusan-Mu ya Rabb karena saya tahu ada hal indah di balik petunjuk-Mu.

Memutuskan untuk bekerja berarti saya harus menjadi job seeker tapi harus dapet di Bandung. Maksa banget ya ckck. Akhirnya saya rajin banget berkunjung ke milis, web kampus, Job fair. euuh tapi hasilnya NIHIL. Suatu hari, dosen saya memberitahu loker di sebuah perusahaan kontraktor migas. Saya ga minat sama sekali, tapi dasar saya orangnya selalu ngomong apa aja, sampe hal kecilpun ke Mamah, akhirnya disuruhlah saya untuk memasukkan lamaran ke kontraktor tsb. Dan diterima !! Alhamdulillah senangnya minta ampun dan bidangnya yang dulu saya impi-impikan. Dunia MIGAS. Duh Allah, rencana-Mu begitu indah. Walau dengan cara yang berbeda-beda, unik nan menantang, Engkau berikan jalan. Dulu saya yang sempet nangis stress karena ga keterima di FITB dan malah nyasar ke TEKIM. Tapi berujung di muara yang sama.

Dan indahnya lagi, di tempat saya belajar mempertanggungjawabkan ilmu saya ini.. Saya menemukan banyaaaak sekali hal yang membuat saya semakin cinta pada-Nya. Dipertemukan dengan kawan-kawan yang baik (ke saya aja sih baiknya hehe) dan menginspirasi. 

Dari sinilah saya yakin.. Bahwa Allah mempertemukan entah sesuatu atau seseorang dalam kehidupan kita bukan karena tanpa skenarioNya. tapi Dia ingin kita belajar memaknai hidup. Karena hidup kita terlalu singkat untuk kita sia-siakan.

Terimakasih juga ya Allah sudah pertemukan aku dalam sebuah kelas Menulis Dengan Hati, yang membuat diriku semakin bersyukur akan rahmat yang Engkau beri.

Mana nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan?

RiaRahma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar