Selasa, 30 September 2014

It's not a deal, It's A MUST !!!!

Lagi-lagi repost hehehe..
Tapi tulisan ini tetep ditulis di tanggal 28 Sept 2014 :)

Bandung, 28 September 2014

Katanya reproduksi seorang wanita mencapai "titik terbaik" sebelum usia 30 tahun.

Tulisan ini tidak akan membahas mengenai kesehatan reproduksi wanita, bukan juga mengenai usia maksimum menikah. Bukan kapasitas saya. Dan lagipula hal itu sudah diatur oleh-Nya bukan? Jadi tidak akan ada yang namanya "Jodoh yang Tertukar".

Saya tercengang ketika melihat seorang wanita, menilik dari perawakannya sih nampak masih sangat muda. Betul-betul kaget, karena ia membawa 3 orang anak balita dan ketiganya adalah anaknya. Kalau boleh saya prediksi, wanita itu berusia 19 tahunan, dan usia si sulung masih 3,5 tahun, si kedua masih 2 tahun dan si bungsu masih dalam pangkuan ibunya. Luar biasa.

Menurutmu salah atau tidakkah kondisi tersebut?
Tidak ada jawaban yang pasti, dalam sudut pandang yang berbeda, bisa jadi salah dan bisa jadi benar.
Namun saya menjadi termenung dan teringat sebuah kalimat dalam buku Ust. Faudzil Adhim, yang isinya kurang lebih seperti ini :
Memiliki banyak anak merupakan anugerah dari Allah, namun bisa jadi juga pertanda bahwa manusia tidak bisa menahan hawa nafsunya.
Saya sama sekali tidak merendahkan bapak ibu yang dikarunia anak banyak.
Namun point penting yang saya pikirkan adalah
  1. Apakah kapasitas kita sudah memumpuni mendidik anak banyak? 
  2. Dalam kondisi jaman yang sudah semakin kacau? 
Setiap orang bisa menjadi seorang ayah dan ibu, tetapi tak banyak orang yang mampu menjalani peran menjadi hi-quality ayah-ibu.
Dengan segala ke-sok tahuan saya, sungguh berat perkara menjadi orang tua. Bukan hanya melahirkan, kemudian cukup dengan memberikan uang.

Lalu dimana letak makna keluarga sebagai sarana mencetak generasi hebat? Cukupkan meletakkan perkara amanah dari Allah yang sangaaaaaat besar pada hal lain?

Sulit pasti pilihannya, di kala kondisi ekonomi menjadi tameng terbesar mewujudkan cita-cita besar itu. Tapi yakinlah ada jalan keluar di setiap permasalahan yang memberatkan langkah kita.

Kembali lagi pada topik awal.

Duhai kawanku, setiap orang berhak dan bisa menjadi seorang ayah-ibu, suami-ayah. Namun tak semua orang mampu menjadi hi-quality of mommy and daddy.
Yuk ah, stop galau ga jelas lebih baik mempersiapkan saja ilmu sebanyak-banyaknya.
Ingat, luruskan niat belajar untuk mencetak generasi hebat pembela agama Allah. Bukan hanya untuk memantaskan diri agar Allah iba melihatmu tak kunjung menikah. Sungguh lemah sekali alasan seperti itu.

Being a Superbmother not a deal, It's a MUST.

RiaRahma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar